Wednesday, November 14, 2007

REVOLUSI INDUSSTRI

REVOLUSI INDUSTRI



Revolusi Industri adalah perubahan teknologi, sosioekonomi, dan budaya pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 yang terjadi dengan penggantian ekonomi yang berdasarkan pekerja menjadi yang didominasi oleh industri dan diproduksi mesin. Revolusi ini dimulai di Inggris dengan perkenalan mesin uap (dengan menggunakan batu bara sebagai bahan bakar) dan ditenagai oleh mesin (terutama dalam produksi tekstil). Perkembangan peralatan mesin logam-keseluruhan pada dua dekade pertama dari abad ke-19 membuat produk mesin produksi untuk digunakan di industri lainnya.
Awal mulai Revolusi Industri tidak jelas tetapi T.S. Ashton menulisnya kira-kira 1760-1830. Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi Industri II pada sekitar tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan kapal tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut perkembangan mesin bakar dalam dan perkembangan pembangkit tenaga listrik.
Efek budayanya menyebar ke seluruh Eropa Barat dan Amerika Utara, kemudian mempengaruhi seluruh dunia. Efek dari perubahan ini di masyarakat sangat besar dan seringkali dibandingkan dengan revolusi kebudayaan pada masa Neolitikum ketika pertanian mulai dilakukan dan membentuk peradaban, menggantikan kehidupan nomadik.
Istilah "Revolusi Industri" diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19.

MESIN UAP

Mesin uap adalah mesin yang menggunakan energi panas dalam uap air dan mengubahnya menjadi energi mekanis. Mesin uap digunakan dalam pompa, lokomotif dan kapal laut, dan sangat penting dalam Revolusi Industri.

JAMES WATT


James Watt (Greenock, Skotlandia, 19 Januari 1736Birmingham, Inggris, 19 Agustus 1819) ialah seorang insinyur besar dari Skotlandia, Britania Raya. Ia berhasil menciptakan mesin uap pertama yang efisien. Ternyata mesin uap ini merupakan salah satu kekuatan yang mendorong terjadinya Revolusi Industri, khususnya di Britania dan Eropa pada umumnya. Untuk menghargai jasanya, nama belakangnya yaitu Watt digunakan sebagai nama satuan daya, misalnya daya mesin dan daya listrik.

James Watt, orang Skotlandia yang sering dihubungkan dengan penemu mesin uap, adalah tokoh kunci Revolusi Industri.
Sebenarnya, Watt bukanlah orang pertama yang membikin mesin uap. Rancangan serupa disusun pula oleh Hero dari Iskandariah pada awal tahun Masehi. Di tahun 1686 Thomas Savery membikin paten sebuah mesin uap yang digunakan untuk memompa air, dan di tahun 1712, seorang Inggris Thomas Newcomen, membikin pula paten barang serupa dengan versi yang lebih sempurna, namun mesin ciptaan Newcomen masih bermutu rendah dan kurang efisien, hanya bisa digunakan untuk pompa air dari tambang batubara.
Watt menjadi tertarik dengan ihwal mesin uap di tahun 1764 tatkala dia sedang membetulkan mesin ciptaan Newcomen. Meskipun Watt cuma peroleh pendidikan setahun sebagai tukang pembuat perkakas, tetapi dia punya bakat pencipta yang besar. Penyempurnaan-penyempurnaan yang dilakukannya terhadap mesin bikinan Newcomen begitu penting, sehingga layaklah menganggap sesungguhnya Wattlah pencipta pertama mesin uap yang praktis.
Keberhasilan Watt pertama yang dipatenkannya di tahun 1769 adalah penambahan ruang terpisah yang diperkokoh. Dia juga membikin isolasi pemisah untuk mencegah menghilangnya panas pada silinder uap, dan di tahun 1782 dia menemukan mesin ganda. Dengan beberapa perbaikan kecil, pembaruan ini menghasilan peningkatan efisiensi mesin uap dengan empat kali lipat atau lebih. Dalam praktek, peningkatan efisiensi ini memang merupakan hasil dari suatu kecerdasan namun tidaklah begitu merupakan peralatan yang bermanfaat dan bukan pula punya kegunaan luar biasa ditilik dari sudut industri.
Watt juga menemukan (di tahun 1781) seperangkat gerigi untuk mengubah gerak balik mesin sehingga menjadi gerak berputar. Alat ini meningkatkan secara besar-besaran penggunaan mesin uap. Watt juga berhasil menciptakan pengontrol gaya gerak melingkar otomatis (tahun 1788), yang menyebabkan kecepatan mesin dapat secara otomatis diawasi. Juga menciptakan alat pengukur bertekanan (tahun 1790), alat penghitung kecepatan, alat petunjuk dan alat pengontrol uap sebagai tambahan perbaikan lain-lain peralatan.
Watt sendiri tidak punya bakat bisnis. Tetapi, di tahun 1775 dia melakukan persekutuan dengan Matthew Boulton, seorang insinyur, dan seorang pengusaha yang cekatan. Selama dua puluh lima tahun sesudah itu, perusahaan Watt dan Boulton memproduksi sejumlah besar mesin uap dan keduanya menjadi kaya raya.
Mesin uap bekerja ganda penemuan Watt tahun 1769
Memang sulit melebih-lebihkan arti penting mesin uap. Sebab, memang banyak penemuan-penemuan lain yang memegang peranan penting mendorong berkembangnya Revolusi Industri. Misalnya, perkembangan dunia tambang, metalurgi, dan macam-macam peralatan mesin. Sekoci yang meluncur bolak-balik dalam mesin tenun (penemuan John Kay tahun 1733), atau alat pintal (penemuan James Hargreaves tahun 1764) semuanya terjadi mendahului kreasi Watt. Sebagian terbesar dari penemuan-penemuan itu hanyalah merupakan penyempurnaan yang kurang berarti dan tak satu pun punya arti vital dalam kaitan dengan bermulanya Revolusi Industri. Lain halnya dengan penemuan mesin uap yang memainkan peranan penting dalam Revolusi Industri, yang tampaknya keadaan akan mengalami bentuk lain. Sebelumnya, meskipun tenaga uap digunakan untuk kincir angin dan putaran air, sumber pokok tenaga mesin terletak pada tenaga manusia. Faktor ini amat membatasi kapasitas produksi industri. Berkat penemuan mesin uap, keterbatasan ini tersingkirkan. Sejumlah besar energi kini dapat disalurkan untuk hal-hal yang produktif yang menanjak dengan teramat derasnya. Embargo minyak tahun 1973 membuat kita sadar betapa sengsaranya jika bahan energi berkurang dan mampu melumpuhkan industri. Pengalaman ini, pada tingkat tertentu, mendorong kita membayangkan arti penting Revolusi Industri berkat penemuan James Watt.
Di samping manfaat tenaga untuk pabrik, mesin uap juga punya guna besar di bidang-bidang lain. Di tahun 1783, Marquis de Jouffroy di Abbans berhasil menggunakan mesin uap untuk penggerak kapal. Di tahun 1804, Richard Trevithick menciptakan lokomotif uap pertama. Tak satu pun dari model-model pemula itu berhasil secara komersial. Dalam tempo beberapa puluh tahun, barulah baik kapal maupun kereta api menghasilkan revolusi baik di bidang pengangkutan darat maupun laut.
Revolusi Industri berlangsung hampir berbarengan dengan Revolusi Amerika maupun Perancis. Meskipun waktu itu tampaknya sepele, kini tampak jelas betapa Revolusi Industri itu seakan digariskan mempunyai makna jauh lebih penting untuk peri kehidupan manusia ketimbang arti penting revolusi politik. James Watt, oleh sebab itu tergolong salah seorang yang punya pengaruh penting dalam sejarah



Revolusi Industri

* Perubahan penggunaan tenaga manusia dan hewan menjadi tenaga mesin
* Sebelum revolusi Industri:
a. Revolusi agraria
b. Penemuan-penemuan baru
c. Serikat Sekerja [gilda]
* Gilda-gilda menyatu menjadi feodal[tuan-tuan tanah] lalu menjadi negara.
* Bapak Revolusi: James Watt
* Keadaan alam yang menunjang revolusi Industri di Inggris:
1. Inggris memiliki baranga tambang banyak [batu bara]
2. Mengubah tanah pertanian-->peternakan[rev agraria]-->biri-biri
diambil bulunya-->dijadikan wool untuk textile
* Faktor politik pendorong:
1. Pergantian pemerintahan. Pemerintahan keluarga baru mendukung rev. industri
2. Inggris punya tanah jajahan yang sangat banyak
* Tahap-tahap revolusi Industri:
1. Sistem domestic/ home Industri
-Dikerjakan di keluarga,peralatan sendiri, hasil untuk sendiri&dijual
2. Industri manufucture
-Dikerjakan sekelompok orang akibat ada permintaan. Dikerjakan di rumah
produksi.
3. Factory sistem
-Pengolahan industri dengan mesin berat dan canggih. Disalurkan melalui
agen resmi
*Dampak revolusi industri:
1. Dampak politik:
1. Persaingan menguasai tanah jajahan
2. Faham kapitalisme[penanaman modal]
-tanah jajahan untuk tempat penanaman modal,
pemasaran hasil industri, sumber bahan mentah
2. Dampak sosial:
1. muncul pusat-pusat industri
2. Urbanisasi
3. Polusi udara
4. peningkatan mutu kualitas kehidupan masyarakat
5. nasib buruh tidak diperhatikan, terutama pengunaan buruh anak-anak dan wanita
6. muncul kawasan idustri "Black Country"
7. muncul revolusi sosial untuk memperbaiki nasib buruh [tokoh: Robert Owen]
8. muncul 2 lapisan masyarakat: buruh[partai buruh] dan penguasa[partai liberal]








Mempertahankan Revolusi Rusia

Hingga terjadi perang, Partai Bolshevik dimiliki oleh Sosial-Demokratik Internasional. Tanggal 4 Agustus 1914, persetujuan kaum sosial demokrasi Jerman terhadap tanggungan hutang perang telah mengakhiri hubungan ini untuk selama-lamanya, dan membuka periode perjuangan tanpa jeda dan tak dapat didamaikan kembali dari Bolshevisme melawan sosial-demokrasi.
Apa ini berarti bahwa penyelenggara pertemuan ini melakukan kesalahan dengan mengundang saya bicara? Untuk hal ini, hadirin dapat menilainya hanya setelah ceramah saya usai. Untuk membenarkan kesediaan saya menerima undangan mempresentasikan laporan atas Revolusi Rusia, ijinkan saya menandaskan diri pada kenyataan bahwa selama tiga puluh lima tahun kehidupan politik saya, masalah mengenai Revolusi Rusia telah menjadi poros teoritis dan praktis bagi pemikiran serta tindakan-tindakan saya... Dalam setiap kesempatan, tujuan ceramah saya adalah untuk membantu orang memahami (Revolusi Rusia). Saya tidak bermaksud mengadakan propaganda bagi Revolusi, tidak juga berusaha menghimbau Anda bergabung dengan Revolusi. Saya bermaksud menjelaskan tentang Revolusi.


KONSEPSI MATERIALIS MENGENAI SEJARAH

Masyarakat manusia adalah sebuah kolaborasi yang bermula secara historis dalam perjuangan untuk eksistensi serta penjaminan berlangsungnya generasi. Karakter sebuah masyarakat ditentukan oleh karakter ekonominya. Karakter ekonominya tersebut ditentukan oleh penggunaan buruh produktif oleh masyarakat itu. Bagi setiap epos besar dalam perkembangan kekuatan-kekuatan produktif, terdapat suatu korespondensi definitif dari rezim sosial. Setiap rezim sosial hingga sekarang telah mendatangkan keuntungan luar biasa bagi kelas penguasa. Dengan alasan itu, jelas bahwa rezim-rezim sosial tidak abadi. Mereka muncul secara historis, dan lalu menjadi kekangan atas kemajuan lebih lanjut. "Semua yang muncul patut dihancurkan." Tetapi tak ada kelas penguasa yang secara sukarela dan damai mau begitu saja turun dari tahtanya. Dalam masalah-masalah mengenai kehidupan dan kematian, argumentasi yang berdasarkan akal sehat tidak pernah menggantikan tempat argumentasi-argumentasi kekerasan. Hal ini mungkin menyedihkan, tetapi benar-benar terjadi. Bukan kita yang membuat dunia ini. Kita tidak dapat berbuat apa-apa kecuali menerimanya apa adanya.




ARTI REVOLUSI

Revolusi berarti suatu pergantian tatanan sosial. Revolusi mentransfer kekuasaan dari tangan-tangan kelas yang telah kehabisan tenaganya kepada kelas lain yang berada di atas kekuasaan. Pemberontakan mengangkat momen yang paling tajam dan paling kritis dalam pertarungan demi kekuasaan antara kedua kelas... Pemberontakan dapat mencapai kemenangan yang sesungguhnya dari Revolusi dan mencapai kemapanan sebuah tatanan baru hanya ketika ia berbasis pada sebuah kelas yang progresif, yang mampu menarik mayoritas rakyat yang besar sekali jumlahnya untuk berkumpul. Berbeda dengan proses-proses alam, sebuah revolusi dibuat oleh manusia dan melalui manusia. Tapi selama dalam revolusi manusia juga bertindak di bawah pengaruh kondisi-kondisi sosial yang tidak mereka pilih secara bebas, melainkan diterima dari masa lalu dan secara imperatif menunjukkan jalan yang harus mereka ikuti. Untuk alasan ini, dan hanya untuk alasani ini, sebuah revolusi mengikuti hukum-hukum yang pasti. Tetapi kesadaran manusia tidak semata secara pasif mencerminkan kondisi-kondisi objektifnya. Hal ini biasanya bereaksi secara aktif terhadap kondisi-kondisi tersebut. Pada waktu-waktu tertentu reaksi ini mengambil sebuah karakter massa yang keras, penuh nafsu. Batas mengenai yang-harus dan yang-boleh ditumbangkan. Intervensi aktif massa dalam kejadian-kejadian historis adalah benar-benar merupakan elemen yang sangat diperlukan sebuah revolusi. Tetapi bahkan aktivitas yang paling heboh sekalipun dapat tetap mandeg dalam tahap demonstrasi atau pemberontakan, tanpa muncul ke ketinggian sebuah revolusi. Kebangkitan massa harus dipimpin untuk menumbangkan pendominasian satu kelas dan untuk memapankan dominasi kelas lainnya. Hanya dengan begitu kita mencapai sebuah revolusi. Suatu kebangkitan massa bukanlah perbuatan tersendiri, yang dapat disulap adanya pada sembarang waktu yang diinginkan. Kebangkitan massa itu mempresentasikan sebuah elemen yang terkondisi-secara-objektif dalam perkembangan sebuah revolusi, sebagaimana sebuah revolusi mempresentasikan sebuah proses terkondisi-secara-objektif dalam perkembangan masyarakat. Tetapi jika hadir kondisi-kondisi yang diperlukan untuk kebangkitan, orang harus tidak begitu saja menunggu secara pasif, dengan mulut ternganga; seperti Shakespeare bilang, "There is a tide in the affairs of men which taken at the flood, leads on to fortune."
Untuk menyapu bersih tatanan sosial yang usang, kelas progresif harus mengerti bahwa waktu baginya telah ditentukan dan di hadapannya terdapat tugas untuk menaklukkan kekuasaan. Di sini terbuka lapangan aksi revolusioner yang sadar, di mana tinjauan ke masa depan dan kalkulasi bergabung dengan kehendak dan keberanian. Dengan kata lain; di sini terbuka lapangan bagi tindakan Partai...
Partai revolusioner menyatukan bunga-bunga dari kelas progresif untuk bergabung di dalamnya. Tanpa sebuah partai yang mampu mengorientasikan diri dalam lingkungannya, memahami kemajuan dan ritme dari kejadian-kejadian dan secara dini memenangkan kepercayaan massa, kemenangan revolusi kaum proletar adalah hal yang mustahil. Ini merupakan relasi-relasi resiprokal antara faktor-faktor subjektif dan faktor-faktor objektif dari pemberontakan dan revolusi.
ALASAN-ALASAN TERJADINYA REVOLUSI OKTOBER
Masalah-masalah apa yang menyebabkan Revolusi Oktober muncul dalam benak manusia yang berpikir?
1) Mengapa dan bagaimana revolusi ini terjadi? Lebih tepatnya, mengapa revolusi kaum proletariat berjaya di satu dari negara-negara paling terbelakang di Eropa?
2) Apa yang telah menjadi hasil-hasil dari Revolusi Oktober? Dan terakhir:
3) Sudah terujikah Revolusi Oktober?
Pertanyaan pertama, mengenai sebab-sebab, sekarang dapat dijawab secara lebih atau kurang mendalam. Saya telah berusaha untuk melakukan hal ini secara detil dalam karya saya "History of The Revolution." Saat ini saya hanya dapat memformulasikan konklusi-konklusi yang paling penting.
HUKUM PERKEMBANGAN YANG TAK SEIMBANG
Kenyataan bahwa proletariat mencapai kekuasaan untuk pertama kalinya dalam kerajaan terbelakang seperti Tsarist Rusia kelihatan misterius hanya pada pandangan pertama yang bersifat sekilas; pada realitasnya hal itu sepenuhnya sesuai dengan hukum historis. Ia sudah dapat diprediksi, dan ia memang diprediksikan. Lebih lagi, berdasar prediksi atas kenyataan inilah kaum Marxis revolusioner membangun strategi mereka jauh sebelum saat yang ditentukan. Penjelasan pertama dan yang paling general adalah: Rusia merupakan negara terbelakang, hanya bagian dari ekonomi dunia, hanya sebuah elemen dari sistem kapitalis dunia. Dalam masalah ini Lenin menyelesaikan teka teki Revolusi Rusia dengan formula yang mengenyahkan bongkahan batu penutup teka-teki itu: "mata rantai putus pada sambungannya yang terlemah."
Sebuah ilustrasi kasar: Perang Besar, hasil dari kontradiksi-kontradiksi imperialisme dunia, telah menarik berbagai negara yang memiliki tahap perkembangan yang berbeda-beda ke dalam kekuatannya yang sangat berbahaya dan tak dapat ditahan, tetapi membuat klaim yang sama terhadap seluruh partisipan. Djelas bahwa beban perang akan tidak dapat ditoleransi terutama sekali oleh negara-negara yang paling terbelakang. Rusia adalah negara pertama yang terpaksa meninggalkan gelanggang. Tetapi untuk memutuskan diri dari perang, rakyat Rusia harus menumbangkan kelas-kelas yang memegang kendali pemerintahan. Dengan cara inilah mata rantai perang putus pada sambungannya yang terlemah.
Tetapi perang bukanlah malapetaka yang datang dari luar manusia seperti halnya gempa bumi, melainkan sebagaimana Clausewitz tua berkata, keberlangsungan politik oleh cara-cara lain. Dalam perang yang lalu, tendensi-tendensi utama dari sistem imperialistik mengenai massa "damai" hanya menampilkan diri mereka sendiri secara lebih kasar. Makin tinggi pemaksaan menyeluruh terhadap produksi, makin tegang pula kompetisi di pasar dunia, makin tajam antagonisme-antagonisme, dan makin gila pula perlombaan peralatan perang dan jauh lebih sulit jadinya bagi partisipan-partisipan yang lebih lemah. Itu adalah tepatnya mengapa negara-negara terbelakang mengambil tempat pertama dalam rangkaian kolaps. Mata rantai kapitalisme dunia selalu cenderung putus pada sambungannya yang terlemah.
Jika, sebagai sebuah akibat dari keadaan-keadaan yang sama sekali tidak menguntungkan, --sebagai contohnya, bisa kita katakan, intervensi militer yang sukses dari luar atau kesalahan yang tak dapat diperbaiki dalam bagian Pemerintah Soviet sendiri, kapitalisme akan muncul lagi pada teritori Soviet dengan keluasan luar biasa besar, ketidakcakapannya yang historis pada saat yang sama telah muncul dengan tak dapat dicegah dan kapitalisme yang demikian dalam putarannya segera menjadi korban dari kontradiksi-kontradiksi yang sama yang menyebabkan ledakannya tahun 1917. Tidak ada resep taktis yang dapat menghadirkan Revolusi Oktober, jika Rusia belum membawanya di dalam tubuhnya. Partai Revolusioner dalam analisis terakhir hanya dapat mengklaim peran seorang bidan yang terpaksa menjalankan operasi caesar.
Boleh saja orang berkata menjawab hal ini: pertimbangan-pertimbangan Anda yang luas bisa secara adekuat menjelaskan mengapa Rusia kuno harus karam, bahwa negara di mana kapitalisme terbelakang dan kaum tani yang dimiskinkan kemudian diperintah oleh kebangsawanan yang berkelakuan parasit serta monarki yang membusuk. Tetapi dalam perumpamaan tentang mata rantai dan sambungannya yang terlemah, masih ada kunci dari teka-teki sesungguhnya yang hilang: Bagaimana mungkin sebuah revolusi sosialis bisa berhasil di sebuah negara yang terbelakang. Sejarah mengetahui lebih dari tjukup ilustrasi-ilustrasi mengenai kebusukan negara dan peradaban menyertai kolapsnya kelas-kelas kuno, yang mana dalam negara dan peradaban ini tidak ditemukan adanya pengganti yang progresif. Keruntuhan Rusia lama pastilah, dalam pandangan sekilas telah merubah negara itu ke dalam sebuah koloni kapitalis daripada membawanya pada sebuah Negara Sosialis.
Keberatan ini sangatlah menarik. Keberatan ini menggiring kita secara langsung menuju inti seluruh permasalahan. Sekalipun begitu, keberatan ini keliru: bisa saya katakan, keberatan ini kekurangan simetri internal. Di satu sisi, ia bermula dari sebuah konsepsi yang dilebih-lebihkan dari fenomena keterbelakangan historis secara umum.
Makhluk hidup, tentu saja termasuk manusia, melalui tahapan-tahapan yang serupa sesuai dengan usia mereka. Pada seorang anak normal yang berusia 5 tahun kita temukan sebuah korespondensi yang pasti antara berat, ukuran, dan organ-organ dalam. Tetapi sama sekali lain dengan kesadaran manusia. Berlawanan dengan anatomi dan fisiologi, psikologi --baik individual ataupun kolektif-- dibedakan oleh kapasitas penyerapan yang luar biasa, fleksibilitas dan elastisitas; dimana di dalamnya terkandung kemajuan aristokrat umat manusia terhadap saudara binatangnya yang terdekat, kera. Psyche yang absortif dan fleksibel yang dianugrahkan atas makhluk yang dikenal sebagai "organisma" sosial --sebagai makhluk terhormat dalam kenyataannya sebagai makhluk biologis-- adalah sebuah variabilitas struktur internal yang luar biasa, sebagai sebuah kondisi yang diperlukan bagi kemajuan sejarah. Dalam perkembangan bangsa-bangsa dan negara-negara, terutama yang kapitalis, tidak ada kesamaan dan tidak ada juga regularitas (sifat beraturan). Tahapan yang berbeda dari peradaban bahkan berlawanan dari kutub ke kutub, saling mendekat dan bercampur baur dalam kehidupan bangsa dan negara yang sama.


HUKUM PERKEMBANGAN GABUNGAN

Jangan kita lupakan bahwa keterbelakangan historis adalah sebuah konsep relatif. Di mana terdapat negara-negara yang terbelakang dan juga negara-negara yang progresif, terdapat pula saling mempengaruhi yang resiprokal antara yang satu dengan yang lainnya; ada tekanan dari negara-negara progresif terhadap negara-negara terbelakang, ada kebutuhan bagi negara-negara terbelakang untuk menjajari negara-negara progresif, untuk meminjam pengetahuan dan teknologi mereka, dan lain-lainnya. Dalam tjara ini muncullah tipe gabungan dari perkembangan: ciri-ciri keterbelakangan digabung dengan kata terakhir dalam teknik dan pemikiran dunia. Akhirnya negara-negara yang secara historis terbelakang, supaya lepas dari keterbelakangannya, seringkali terpaksa saling mendahului.
Fleksibilitas dari kesadaran kolektif memungkinkan pencapaian hasil, yang dalam psikologi individual disebut "menanggulangi kesadaran akan inferioritas" di bawah kondisi-kondisi tertentu, dalam arena sosial. Dalam hal ini dapat kita katakan bahwa Revolusi Oktober adalah sebuah tjara historis di mana dengannya rakyat Rusia mampu menanggulangi inferioritas ekonomis dan budaya mereka sendiri.
Tetapi marilah kita berlalu dari historico-philosophic ini, mungkin agak terlalu abstrak, generalisasi; dan mari meletakkan masalah yang sama dalam bentuk konkrit, yaitu di tengah saling silangnya fakta-fakta ekonomis yang nyata. Keterbelakangan Rusia menampilkan dirinya paling jelas pada permulaan abad ke-20 dalam kenyataan bahwa industri menduduki tempat yang kecil di negara itu dibandingkan dengan pertanian. Diambil secara keseluruhan, ini berarti sebuah produktifitas yang rendah dari tenaga kerja nasional. Cukup dikatakan bahwa pada puncak perang, ketika kaum Tsarist Rusia telah mencapai puncak keberadaannya, pendapatan nasional adalah 8-10 kali lebih rendah daripada di Amerika Serikat. Secara numerik, ini mengekspresikan "amplitudo" dari keterbelakangannya --jika kata "amplitudo" dapat digunakan dalam hubungan dengan keterbelakangan.
Bagaimanapun, pada saat yang bersamaan hukum perkembangan gabungan menampilkan diri dalam lapangan ekonomi pada setiap langkah, dalam fenomena yang sederhana seperti juga dalam fenomena yang kompleks. Nyaris tanpa jalan raya, Rusia terpaksa membangun jalan kereta api. Tanpa harus melewati tahapan-tahapan pekerja tangan terampil di Eropa dan tahapan-tahapan manufaktur, secara langsung Rusia sampai pada produksi yang dimekanisasi. Meloncati tahapan-tahapan perantara adalah jalan bagi negara-negara terbelakang.
Sementara agrikultur kaum tani sering bertahan pada level abad ke 17, industri Rusia --jika tidak dalam keseluruhannya, setidaknya dalam bentuknya-- sampai pada level negara-negara progresif dan pada beberapa bidang mendahului mereka. Dapat dikatakan bahwa perusahaan-perusahaan besar, dengan seribu orang pekerja masing-masingnya, dipekerjakan di Amerika Serikat kurang dari 18 persen dari jumlah total pekerja industri. Di Rusia angka itu lebih dari 40 persen. Fakta ini susah untuk didamaikan dengan konsep konvensional mengenai keterbelakangan ekonomi Rusia. Hal ini tidak berada pada sisi lain, menyangkal keterbelakangan ini, tetapi secara dialektis melengkapinya. Karakter yang saling bertolak belakang yang serupa ditunjukkan oleh struktur kelas di negara itu. Modal uang dari Eropa telah mengindustrialisasi ekonomi Rusia dengan tempo yang dipercepat. Industri kaum borjuis dengan segera mengambil perhitungan kapitalistik yang besar dan karakter yang anti populer. Para pemegang saham asing hidup di luar negara itu semantara, di sisi lain, para pekerja secara alamiah adalah orang Rusia. Borjuasi Rusia yang secara numerik lemah, yang tidak punya akar nasional, berhadapan dengan kaum proletariat yang relatif kuat dengan akar yang kuat di kedalaman rakyat.
Karakter revolusioner kaum proletariat diasah lebih lanjut oleh fakta bahwa secara khusus Rusia, sebagai sebuah negara terbelakang, di bawah suatu keharusan untuk mengejar lawan-lawannya, telah tidak mempergunakan konservatisme ekonomi dan sosial. Negara paling konservatif di Eropa, sesungguhnya di seluruh dunia, dianggap --dan ini benar-- adalah negara kapitalis tertua, Inggris. Negara Eropa yang paling bebas dari konservatisme dalam semua kemungkinan adalah Rusia.
Tetapi kaum yang ditetapkan sebagai proletariat Rusia, muda dan baru, masih merupakan sebuah minoritas yang kecil dari keseluruhan bangsa. Pasukan cadangan dari kekuatan revolusionernya terletak di luar kaum proletariat itu sendiri --di dalam kaum tani, hidup dalam setengah perbudakan; dan di dalam warga negara yang tertindas.


KAUM TANI

Lapisan tanah terbawah dari revolusi adalah masalah kaum agraris. Sistem feodal monarkis yang lama menjadi dua kali lipat tidak dapat ditoleransi di bawah kondisi-kondisi eksploitasi kapitalis yang baru...
Namun anda dapat membantah bahwa perang buruh tani melawan para tuan tanah adalah satu dari elemen-elemen klasik revolusi borjuis, dan sama sekali bukan revolusi kaum proletar! Sepenuhnya benar, saya jawab --begitulah di masa lalu. Tetapi ketidakmampuan masyarakat kapitalis untuk bertahan hidup dalam sebuah negara yang terbelakang secara historis secara tepat digambarkan dalam fakta bahwa perlawanan petani tidak menyetir kelas-kelas borjuis ke depan, tetapi sebaliknya mengarahkan mereka kembali demi kebaikan reaksi ke dalam bangsa. Kalau kaum tani tidak ingin sepenuhnya memberontak tidak ada suatu pun yang tertinggal untuknya, kecuali bergabung dengan proletariat industri. Kerjasama revolusioner dari dua kelas tertindas ini jauh hari telah dilihat oleh Lenin yang Jennius dan telah disiapkan untuknya jauh sebelumnya.
Bila masalah kaum agraris telah dipecahkan secara perwira oleh kaum borjuis, sudah tentu kaum proletariat Rusia tak akan dapat mencapai kekuasaan di tahun 1917. Namun orang-orang Rusia borjuis, tamak dan pengetjut, tak bernyali mengadakan perlawanan pada hak milik feodal. Tapi karena itulah mereka mengirimkan kekuatan pada kaum proletariat dan bersama dengannya mereka jadi punya hak untuk ikut membuang apa-apa yang menjadi takdir milik masyarakat borjuis. Untuk menghadirkan Negara Soviet menjadi nyata, adalah perlu secara konsekuen dua faktor dari asal historis yang berbeda ini untuk melakukan kolaborasi; perang kaum tani, katakanlah, satu pergerakan yang merupakan karakteristik fajar perkembangan borjuasi, dan pemberontakan kaum proletar, atau kebangkitan yang mengumumkan kemerosotan dari pergerakan kaum borjuis. Di sanalah kita memiliki karakter gabungan dari Revolusi Rusia...
MASALAH NASIONAL
Tenaga cadangan revolusioner kedua dari kaum proletariat terbentuk dari warga negara tertindas, yang merupakan kelanjutan dari yang dulunya merupakan petani. Terus akrab dengan keterbelakangan historis negara adalah karakter selanjutnya dari perkembangan Negara, yang menyebar seperti sebuah noktah minyak pelumas melebar dari pusat di Moskow menuju sekelilingnya. Di Timur ia menaklukkan lebih banyak lagi rakyat terbelakang, memantapkan posisinya di mereka, dengan tujuan untuk melumpuhkan negara-negara Barat yang lebih berkembang maju. Terdapat 70 juta orang Rusia Besar, yang merupakan massa utama dari populasi yang keseluruhannya secara gradual berjumlah 90 juta dengan tambahan ras-ras lain. Dengan cara ini bangkitlah kerajaan, yang komposisi pemerintahan nasionalnya terdiri atas hanya 43 persen populasi, sementara yang tertinggal adalah 57 persen, terdiri dari para warga negara dari tingkatan peradaban dan tingkat kehilangan hak legal yang beraneka ragam. Tekanan nasional lebih tajam secara tak lagi bisa dibandingkan dengan di negara-negara tetangga, tidak hanya yang di bagian barat perbatasan, melainkan juga negara-negara di wilayah timur perbatasan. Inilah yang memberikan sebuah kekuatan eksplosif yang dahsyat pada masalah nasional...
Perkembangan yang tak dapat dihindarkan dari gerakan-gerakan sentrifugal nasional telah diperhitungkan sejak dini oleh Lenin. Partai Bolshevik berjuang dengan tegar selama bertahun-tahun demi hak menentukan nasib sendiri (self-determination) bagi anak bangsa, yaitu demi hak atas pemisahan diri sepenuhnya. Hanya melalui posisi gagah perwira begini atas masalah nasional maka kaum proletar Rusia dapat secara bertahap memenangkan kepercayaan dari rakyat yang tertindas. Gerakan kemerdekaan nasional, sama halnya dengan gerakan kaum agraris, perlu berbalik melawan para pejabat demokrasi, memperkuat kaum proletariat, dan tercurah ke dalam arus kebangkitan Oktober.

REVOLUSI PERMANEN

Dalam cara-cara ini teka teki mengenai kebangkitan kaum proletariat dalam sebuah negara yang secara historis terbelakang telah kehilangan selubung misterinya. Jauh sebelum terjadinya, kaum revolusioner Marxis telah memprediksi adanya barisan Revolusi dan peran historis dari kaum proletar muda Rusia...
Berkenaan dengan tugas-tugasnya yang segera, Revolisi Rusia adalah sebuah revolusi borjuis. Tetapi kaum borjuis Rusia anti-revolusioner. Karena itulah kemenangan Revolusi hanya mungkin sebagai sebuah kemenangan kaum proletariat. Lagipula kaum proletariat yang menang tidak berhenti pada program demokrasi ala borjuis: ia akan terus menuju program sosialisme. Revolusi Rusia menjadi tahap pertama dari revolusi dunia kaum Sosialis.
Inilah teori mengenai revolusi permanen yang saya formulasikan tahun 1905 dan sejak itulah diekspos menjadi kritisisme terkeras di bawah nama "Trotskyisme". Lebih tepatnya, ini hanyalah sebagian dari keseluruhan teori. Bagian lain, yang sekarang muncul sebagai keistimewaan dalam waktu yang tepat, menguraikan: Kekuatan-kekuatan produktif yang ada sekarang ini telah lama melampaui batas-batas nasionalnya. Sebuah masyarakat sosialis tidak mudah dikerjakan dalam ruang lingkup perbatasan-perbatasan nasional.
Sama bisa jadinya dengan kesuksesan-kesuksesan ekonomis sebuah negara pekerja, program "Sosialisme di dalam satu negara" adalah sebuah utopia kaum borjuis kecil. Hanya sebuah negara-Eropa kemudian sebuah federasi dunia dari republik sosialis yang dapat menjadi arena sesungguhnya bagi sebuah masyarakt sosialis yang harmonis. Sekarang, setelah teruji oleh berbagai kejadian, saya melihat lebih sedikit alasan, daripada sebelumnya, untuk membuang teori ini.

PRASYARAT-PRASYARAT UNTUK OKTOBER

Tanpa pemberontakan bersenjata pada 7 November 1917, Negara Soviet tak akan ada. Tetapi pemberontakan itu sendiri tidak begitu saja dijatuhkan dari surga. Diperlukan sejumlah urutan prasyarat historis untuk terjadinya Revolusi Oktober.
1) Pembusukan kelas-kelas lama yang berkuasa --kaum bangsawan, monarkhi, kaum birokrat.
2) Kelemahan politis dari kaum borjuis yang tidak mengakar pada massa rakyat.
3) Karakter revolusioner dari masalah kaum agraris.
4) Karakter revolusioner dari problem warga negara yang tertindas.
5) Signifikannya beban-beban sosial ditimpakan pada kaum proletariat.
Pada prekondisi-prekondisi organis ini harus ditambahkan syarat-syarat yang berhubungan secara amat penting.
6) Revolusi 1905 adalah sebuah sekolah yang hebat atau dalam ungkapan Lenin, "latihan" untuk Revolusi 1917. Soviet sebagai bentuk organisasional yang tak dapat digantikan dari front-front kaum proletar yang bersatu dalam Revolusi Besar pertama kali diciptakan tahun 1905.
7) Perang kaum imperialis mempertajam sekuruh kontradiksi merobek masa terbelakang untuk keluar dari keajegan mereka, dan kemudian mempersiapkan skala yang luar biasa besar bagi terjadinya catastrophe.
PARTAI BOLSHEVIK
Tetapi semua syarat-syarat ini, yang secara embel-embel mencukupi untuk pecahnya Revolusi, adalah tidak tjukup untuk memastikan kemenangan kaum proletariat di dalam Revolusi. Untuk kemenangan ini satu syarat lagi diperlukan.
8) Partai Bolshevik
Saat saya menyebutkan satu per satu prasyarat dan yang ini saya sebutkan terakhir, saya melakukannya semata karena mengikuti rangkaian logis, dan bukan karena saya memberi tempat terakhir demi kepentingan partai.
Tidak, saya jauh dari pikiran semacam itu. Kaum borjuis liberal dapat merampas kekuasaan dan telah merampasnya lebih dari sekali sebagai hasil perjuangan di mana mereka tidak ambil bagian; borjuasi liberal memiliki organ-organ perampasan yang secara mengagumkan diadaptasi sesuai tujuan. Tetapi massa pekerja berada dalam posisi yang berbeda; mereka telah lama terbiasa untuk memberi, dan bukan mengambil. Mereka bekerja, bersikap sabar selama yang mereka bisa, berharap, kehilangan kesabaran, bangkit dan berjuang, mati, membawa kemenangan bagi yang lain, dihianati, jatuh dalam kepatahan semangat, menundukkan leher mereka, dan bekerja lagi.
Begitulah sejarah massa rakyat di bawah segala rezim. Untuk bisa merebut kekuasaan secara sungguh-sungguh dan pasti ke dalam genggamannya, kaum proletariat membutuhkan sebuah Partai, yang jauh mengungguli partai-partai lain dalam hal pemikiran dan kebulatan tekadnya yang revolusioner.
Partai Bolshevik, yang telah digambarkan lebih dari sekali dan dengan justifikasi komplit sebagai Partai paling revolusioner dalam sejarah umat manusia, adalah kondensasi hidup dari sejarah modern Rusia, dari semua yang bergerak dinamis di dalamnya. Penumbangan Tsarisme telah jauh-jauh hari dikenali sebagai syarat yang harus ada bagi perkembangan ekonomi dan budaya. Tetapi untuk solusi tugas ini, kekuatan-kekuatan tidak mencukupi. Kaum borjuis takut pada Revolusi. Kaum terpelajar mencoba membawa kaum tani di bawah kakinya. Tak mampu menggeneralisasikan keperihan-keperihan dan tujuan-tujuannya sendiri, kaum Mushik meninggalkan panggilan ini tak berjawab. Kaum terpelajar mempersenjatai diri dengan dinamit. Seluruh generasi diabaikan dalam perjuangan ini.
Hari pertama bulan Maret 1887, Alexander Ulianov mengadakan plot-plot hebat teroris yang terakhir. Usaha pembunuhan Alexander III gagal. Ulianov dan para partisipan lainnya dieksekusi mati. Usaha membuat persiapan kimiawi mendapat tempat di kelas revolusioner, menjadi bela sungkawa yang pahit. Bahkan cerdik pandai yang paling heroik adalah bukan apa-apa tanpa massa. Adik laki-laki Ulianov, Vladimir, yang kemudian dikenal sebagai Lenin di masa setelahnya, figur terbesar dari sejarah Rusia, dibesarkan di bawah impresi dari fakta-fakta dan konklusi ini. Bahkan dalam awal masa mudanya ia meletakkan dirinya di atas pondasi Marxisme dan menghadapkan wajahnya pada kaum proletariat.
Tanpa sekejap pun kehilangan perhatian pada daerah pedesaan, ia mencari jalan ke kaum tani lewat kaum pekerja. Mewarisi kapasitas pengorbanan diri dan keinginan untuk sampai pada limit terakhir dari nenek moyangnya yang revolusioner, Lenin di usia yang sangat muda menjadi guru dari generasi baru kaum terpelajar dan para pekerja yang maju. Dalam pemogokan dan perjuangan di jalanan, dalam penjara dan dalam pembuangan, para pekerja menerima gejolak yang diperlukan. Mereka membutuhkan sorotan lampu Marxisme untuk menerangi jalan historis mereka dalam kegelapan absolutisme.
Di antara para emigran, grup marxis yang pertama muncul tahun 1883. Pada tahun 1889, di sebuah pertemuan rahasia, pendirian dari Partai Buruh Sosial Demokrat Rusia diproklamirkan (kami semua menyebut diri kami Sosial-Demokrat di hari-hari itu). Tahun 1903 timbul perpecahan antara Bolshevik dan Menshevik, dan di tahun 1912 faksi Bolshevik akhirnya menjadi sebuah Partai independen.
Bolshevik belajar untuk mengenali mekanika-mekanika kelas dari masyarakat dalam kejadian-kejadian yang berlangsung selama dua belas tahun (1905-1917). Partai ini mendidik kelompok-kelompok untuk mampu secara imbang dalam hal inisiatif dan subordinasi. Kedisiplinan tindakan revolusionernya adalah berdasar pada kesatuan dari doktrinnya, pada tradisi perjuangan umum dan pada kepercayaan kepada kepemimpinannya yang teruji.
Begitulah partai pada tahun 1917. Diremehkan oleh "opini publik" para pejabat resmi dan surat kabar murahan dari Penerbit milik kaum terpelajar, partai mengadaptasikan diri pada gerakan massa. Ia dipegang baik-baik di tangan pengontrol jantung kehidupan di pabrik-pabrik dan resimen-resimen. Makin banyak dan terus bertambah banyak massa kaum tani beralih kepada partai. Jika kita mengerti bahwa yang dimaksud "bangsa" bukanlah kepala-kepala yang mempunyai hak istimewa, melainkan mayoritas rakyat, yaitu para pekerja dan buruh tani, maka kaum Bolshevik selama 1917 telah menjadi sebuah partai Rusia yang sepenuhnya nasional.
Dalam bulan September 1917, Lenin, yang terpaksa tetap dalam persembunyiannya, memberikan signal, "Krisis telah matang, saat bagi pemberontakan telah dekat." Ia benar. Kelas-kelas penguasa menghadapi problem-problem mengenai perang, tanah dan liberalisasi, telah terperosok ke dalam kesulitan-kesulitan yang tidak memungkinkan mereka lolos darinya. Secara positif kaum borjuis kehilangan kepalanya. Partai-partai demokratik, Menshevik dan Sosial-Revolusioner, menghamburkan keping terakhir dari kepercayaan massa yang masih ada pada mereka dengan dukungan mereka terhadap perang imperialis, dengan kebijakan-kebijakan mereka mengenai kompromi dan kelonggaran kepada kaum borjuis dan para pemilik properti feodal. Tentara yang tergugah sudah tidak mau lagi berperang demi tujuan-tujuan asing imperialisme. Melecehkan saran-saran demokratik, kaum tani menghalau para tuan tanah keluar dari tanah milik mereka. Warga negara yang tertindas yang berasal dari wilayah perbatasan yang jauh bangkit melawan birokrasi Petrograd. Di kalangan para pekerja Soviet dan para tentara Soviet yang terpenting, kaum Bolshevik merupakan dominan. Bisul sudah matang. Diperlukan satu torehan pisau bedah. Hanya di bawah kondisi-kondisi sosial dan politis begini ini pemberontakan menjadi mungkin. Dan kemudian ia juga menjadi tak dapat dielakkan. Tetapi tak ada istilah bermain-main dengan pemberontakan. Kesengsaraanlah bagi dokter bedah yang sembrono dalam menggunakan pisau bedah! Pemberontakan adalah sebuah seni. Ia memiliki hukum-hukum dan peraturannya. Partai menghadapi kenyataan-kenyataan mengenai Pemberontakan Oktober dengan kalkulasi yang dingin dan dengan tekun bergairah. Berterima kasihlah terhadap hal ini, revolusi dimenangkan dengan nyaris tanpa korban. Melalui kaum Soviet yang menang, kaum Bolshevik menempatkan diri mereka di kepala sebuah negeri yang melingkupi 1/6 permukaan bola dunia...
DAPATKAH OKTOBER DIBENARKAN?
Beberapa lawan akan berkata, "Ya, petualangan Oktober telah memperlihatkan dirinya menjadi amat lebih substansial daripada yang pernah dipikirkan oleh banyak dari kita. Bahkan mungkin itu bukan sepenuhnya sebuah 'petualangan'. Meskipun begitu, pertanyaan --apa yang dicapai dengan harga semahal ini?-- tetap bertahan dengan penuh kekuatan. Sudahkah janji-janji mempesona yang dinyatakan kaum Bolshevik di tengah-tengah Revolusi dipenuhi?"
Sebelum kita menjawab lawan-lawan hipotesis marilah kita catat bahwa pertanyaan itu sendiri bukanlah pertanyaan baru. Sebaliknya, pertanyaan itu mengikuti terus Revolusi Oktober dalam jarak yang dekat, sejak hari kelahirannya.
Claude Anet, wartawan Perancis yang berada di Petrograd selama Revolusi berlangsung, menulis secepatnya tanggal 27 Oktober 1917: "Kaum Maximalis (sebutan orang Perancis kepada kaum Bolshevik pada waktu itu) telah merebut kekuasaan dan hari yang agung telah tiba. Aku berkata pada diriku sendiri, akhirnya aku akan melihat realisasi Surga sosialis yang telah dijanjikan kepada kita bertahun-tahun... Petualangan menakjubkan! Sebuah posisi istimewa!" Dan seterusnya dan selanjutnya. Betapa ini kebencian setulusnya yang diletakkan di belakang ungkapan salut yang ironis.
Pagi-pagi sekali setelah pendudukan Istana Musim Dingin, wartawan reaksioner itu bergegas mendaftarkan klaimnya untuk sebuah tiket menuju taman eden. Lima belas tahun telah berlalu sejak Revolusi. Dengan tanpa perayaan, musuh-musuh kita mengungkap kebahagiaan mereka yang jahat atas fakta bahwa, bahkan sekarang, daratan Rusia melahirkan hanya sedikit kemajuan yang mirip dengan kesejahteraan keseluruhan. Ada apa dengan Revolusi dan mengapa pula dengan pengorbanan?
Ijinkan saya untuk mengungkapkan opini bahwa segala kontradiksi, kesulitan, kekeliruan, dan ketidakmampuan dari rezim Soviet tak kurang akrabnya pada saya dibandingkan dengan kepada orang lain. Secara persOnal, saya tidak pernah menjembunyikan hal tersebut, baik dalam pembicaraan ataupun dalam tulisan-tulisan saya. Saya percaya dan masih percaya bahwa politik-politik revolusioner sebagaimana dibedakan dari politik konservatif, tidak dapat dibangun di atas pengingkaran. "Katakan apa adanya" harus menjadi prinsip tertinggi dari Negara kaum pekerja. Tetapi dalam kritisisme, sebagaimana dalam aktivitas kreatif, diperlukan perspektif. Subjektifisme adalah penasehat yang buruk, teritimewa dalam masalah-masalah besar. Periode-periode waktu harus sepadan dengan tugas-tugas, dan tidak dengan perubahan-perubahan pikiran mendadak dari individual. Lima belas tahun! Berapa lama itu dalam kehidupan seorang manusia! Dalam periode itu tidak sedikit dari generasi kami telah dimasukkan ke dalam liang kuburan dan yang masih hidup dari kami telah memiliki uban dalam jumlah tak terhitung. Tetapi lima belas tahun yang sama ini --betapa ini sebuah periode yang tidak signifikan dalam hidup seorang manusia!-- hanyalah satu menit dalam jam sejarah. Kapitalisme memerlukan waktu berabad-abad untuk memantapkan diri dalam perjuangan melawan Jaman Pertengahan, untuk menggapai level pengetahuan dan teknik, untuk membangun jalan kereta api, untuk memdayagunakan aliran listrik. Dan kemudian? Kemudian oleh kapitalisme kemanusiaan dijebloskan ke dalam neraka perang dan krisis.
Tetapi Sosialisme diperkenankan oleh musuh-musuhnya, yaitu oleh para pengikut kapitalisme, hanya satu setengah dekade untuk menginstalasikan surga di atas bumi, dengan segala kemajuan-kemajuan modern --Kebajikan-kebajikan yang demikian tidak pernah kita terima. Proses dari perubahan-perubahan besar harus diukur dengan menggunakan takaran yang sepadan dengannya.
Saya tidak tahu jika masyarakat Sosialis akan menyerupai surga dalam Alkitab. Saya menyangsikannya. Tetapi dalam Uni Soviet belum ada Sosialisme. Situasi yang berlaku di sana adalah satu transisi, penuh dengan berbagai kontradiksi, terbebani warisan yang berat dari sejarah dan yang berlaku sekarang adalah berbagai tekanan negara-negara kapitalistik yang bersifat memusuh. Revolusi Oktober telah memproklamasikan prinsip-prinsip sebuah masyarakat yang baru. Republik Sovyet memperlihatkan hanya tahap pertama dari realisasinya. Bola lampu yang pertama kali diciptakan Edison bukan main jeleknya. Kita harus belajar bagaimana cermat melihat masa depan.
Tetapi ketidakbahagianlah yang menghujani kehidupan manusia! Apakah hasil-hasil Revolusi membenarkan adanya pengorbanan yang menjadi penyebab terjadinya ia? Sebuah pertanyaan tak berguna, terus-menerus retoris; seolah-olah proses sejarah diakui dari perhitungan lembar neraca keseimbangan! Sebaiknya kita bertanya, mengingat kesukaran-kesukaran dan penderitaan-penderitaan keberadaan manusia, "Apakah bayarannya itu harus lahir secara sekaligus seluruhnya?" Terhadap hal ini Heine menulis: "Dan si bodoh mengharapkan sebuah jawaban"... Refleksi-refleksi melankolis begini jangan sampai menghalangi umat manusia dari ikhwal dilahirkan dan memberi kehidupan. Bahkan di hari-hari sekarang di mana krisis dunia tak dapat diperikan, untungnya bunuh diri menambah sebuah persentase tak penting. Tetapi orang-orang tidak pernah terpaksa membunuh diri. Ketika beban mereka tidak dapat ditoleransikan, mereka mencari jalan keluar melalui revolusi.
Di samping itu, siapa mereka yang murka pada korban-korban pergolakan sosial? Yang paling sering adalah mereka yang telah meratakan jalan sang aku menjadi korban-korban perang imperialis, dan telah memenangkan atau sekurang-kurangnya telah mengakomodasikan diri mereka kepada perang tersebut. Sekarang giliran kita untuk bertanya, sudahkah perang membenarkan dirinya? Apa yang telah ia beri pada kita? Apa yang telah ia ajarkan?" Untuk menghargai rezim yang baru dari titik pandang mengenai perkembangan makhluk manusia, pertama sekali orang harus menjawab pertanyaan "Bagaimana kemajuan sosial menampilkan diri dan bagaimana hal itu bisa diukur?"




PERHITUNGAN DI ATAS KERTAS MENGENAI OKTOBER




Kriterion paling dalam, paling objektif, dan paling tak dapat dibantah mengungkapkan: kemajuan dapat diukur dengan pertumbuhan produktivitas buruh sosial. Dari sudut ini, estimasi mengenai Revolusi Oktober telah dibuktikan dengan pengalaman. Prinsip organisasi sosialistik untuk pertama kalinya dalam sejarah telah menunjukkan kemampuannya untuk mencatatkan rekor baru dalam bidang produksi, yang belum pernah terdengar bisa dicapai dalam rentang waktu yang singkat.
Kurva perkembangan daerah industri di Rusia, diambil tahun 1913,tahun terakhir sebelum perang, diungkapkan dalam angka dasar 100. Tahun 1920, titik tertinggi dari perang sipil, juga titik terendah dalam industri --hanya 25, dapat dikatakan hanya seperempat produksi sebelum perang. Di tahun 1925 produksi itu naik menjadi 75, tiga perempat produksi sebelum perang; di tahun 1929 sekitar 200, tahun 1932: 300, dapat dikatakan tiga kali selama masa perang. GAmbaran ini bahkan menjadi lebih tajam dalam indeks internasional. Dri tahun 1925 hingga 1932 produksi industri Jerman telah berkurang satu setengah kali, di Amerika dua kali, di Uni Soviet produksi industri telah mencapai kenaikan 4 kali lipat. Gambaran-gambaran ini telah tjukup berbicara.
Saya tidak punya maksud mengingkari atau menyembunyikan sisi yang buruk dari kehidupan ekonomi Sovyet. Hasil-hasil indeks industri dipengaruhi secara luar biasa oleh buruknya perkembangan produksi agraria, dapat dikatakkan, dalam wilayah kerja yang secara esensial belum dibangkitkan kepada metode-metode sosial, tetapi pada saat yag bersamaan telah digiring menuju jalan kolektifisasi dengan persiapan yang tidak cukup, lebih secara birokrasi dibandingkan secara teknis dan ekonomis. Ini masalah besar yang, bagaimanapun, melampaui kuliah saya ini.
Angka-angka indeks yang disebutkan tadi memerlukan reservasi penting. Hasil-hasil yang tak dapat disangkal dan dengannya merupakan hasil mencengangkan dari industrialisasi Soviet, memerlukan check ulang lebih jauh dari titik pandang mengenai adaptasi mutual elemen-elemen ekonomi yang beraneka ragam, keseimbangan yang dinamis, dan secara konsekuen kapasitas produksi mereka. Di sinilah terletak kesukaran-kesukaran yang besar dan bahkan langkah-langkah mundur tak dapat dielakkan. Sosialisme tidak terbit dalam bentuknya yang sempurna dari Rencana Lima Tahun seperti Minerva muncul dari kepala Jupiter atau Venus muncul dari busa lautan. Sebelum mencapai kesempurnaan, ada berpuluh-puluh tahun kerja yang tekun, berbagai kekeliruan, perbaikan-perbaikan, dan reorganisasi. Lebih jauh, marilah jangan kita lupakan konstruksi kaum sosialis, sesuai dengan sifat yang paling mendasar, hanya dapat mencapai kesempurnaan di atas arena internasional. Tetapi, bahkan yang paling menyenangkan pun, perhitungan di atas kertas atas hasil-hasil ekonomi yang diperoleh sampai sejauh ini hanya mengungkapkan ketidakbenaran dari kalkulasi-kalkulasi pendahuluan, kekeliruan perencanaan, dan kesalahan-kesalahan tujuan. Ini akan sama sekali membuktikaan bahwa fakta-fakta mapan yang digenggan erat secarat empiris adalah salah, --ini adalah kemungkinan, dengan pertolongan metode-metode sosialis, untuk meningkatkan produktivitas buruh kolektif hingga ketinggian yang belum terdengar. Penaklukan ini, penaklukan terhadap kepentingan historis dunia, tak dapat dienyahkan dari kita oleh siapapun, atau oleh apapun...
Revolusi Oktober telah meletakkan dasar-dasar bagi sebuah peradaban baru yang didesain tidak untuk sebagian kecil orang-orang pilihan, melainkan untuk semua orang. Hal ini dirasakan oleh massa dari seluruh dunia. Dengannya simpati mereka untuk Uni Soviet adalah sama bergairahnya dengan yang dulu pernah terjadi yaitu kebencian mereka terhadap Tsarist Rusia...
Pemberontakan bulan Februari melawan otokrasi, perjuangan melawan kaum bangsawan, melawan peperangan kaum imperialis, demi perdamaian, tanah, kesetaraan nasional, Pemberontakan Oktober, penumbangan kaum borjuis dan partai-partai yang mendukungnya, atau mencari ppersetujuan dengan kaum borjuis, tiga tahun perang sipil di medan seluas 5.000 mil, bertahun-tahun blokade, kelaparan, keperihan, penderitaan, dan penyakit-penyakit epidemi, tahun-tahun rekonstruksi ekonomi yang begitu keras dan tegang, tahun-tahun berisi kesukaran-kesukaran dan penolakan-penolakan --semua ini mejadi sekolah yang keras tetapi amat berfaedah. palu yang berat menghantam kaca tapi menempa baja. Palu revolusi adalah besi baja yang ditempa dari karakter rakyat.
Segera setelah kebangkitan massa, seorang jenderal Tsarist, Zalweski, menulis dengan penuh kemarahan, "Siapa yang akan percaya bahwa seorang tukang antar barang atau seorang tukang ronda tiba-tiba menjadi penjaga keadilan, seorang pelayan rumah sakit menjadi direktur rumah sakit, seorang tukang cukur menjadi kepala kantor, seorang kopral menjadi panglima tertinggi, seorang buruh harian menjadi mayor, seorang juru kunci kuburan menjadi direktur sebuah pabrik?"
"Siapa yang akan mempercayainya?" Tapi hal itu harus dipercaya. Mereka tak dapat melakukan hal lain apapun, kecuali mempercayainya. Ketika para kopral mengalahkan para jenderal, ketika sang mayor --yang di hari sebelumnya adalah buruh pekerja-- mematahkan resistensi birokrasi yang kuno, montir kereta menguasai sistem transportasi, juru kunci sebagai direktur menempatkan perangkat industri ke dalam kondisi kerja, "Siapa yang akan mempercayainya?" Biarkan orang hanya berusaha untuk tidak mempercayainya.
Sebuah penjelasan dari keteguhan luar biasa yang ditunjukkan oleh massa rakyat Uni Soviet selama tahun-tahun revolusi, banyak pengamat asing mempercayakannya pada, sesuai dengan kebiasaan purba, "kepasifan" karakter orang Rusia. Anakronisme keterlaluan! Massa revolusioner menanggung derita atas adanya hak milik pribadi secara sabar tetapi tidak secara pasif. Dengan tangan mereka sendiri mereka menmciptakan sebuah masa depan yang lebih baik dan mereka ditetapkan untuk menciptakannya dengan bayaran apapun. Biarkan kelas musuh melulu berusaha untuk memaksakan kehendaknya dari sisi luar massa yang sabar ini! Tidak. Lebih baik dia tidak mencobanya!




REVOLUSI DAN TEMPATNYA DALAM SEJARAH




Ijinkan saya sekarang, untuk yang terakhir, berusaha menegaskan tempat Revolusi Oktober, tidak hanya dalam sejarah Rusia tetapi di dalam sejarah dunia. Selama tahun 1918, dalam sebuah periode selama 8 bulan, 2 kurva historis saling memotong. Kebangkitan Februari --yang merupakan gema terlambat dari perjuangan-perjuangan hebat yang telah diadakan dalam abad-abad sebelumnya di daerah-daerah teritorial Belanda, Inggris, Perancis, hampir seluruh Benua Eropa-- mengambil tempatnya dalam serial revolusi-revolusi borjuis. Revolusi Oktober memproklamirkan dan membuka dominasi kaum proletariat. Kapitalisme dunia menderita kekalahan besar pertamanya di atas teritorial Rusia. Rantai putus di sambungannya yang terlemah. Tetapi rantainya yang putus waktu itu, bukan semata sambungannya.
Kapitalisme telah menjadikan dirinya hidup sebagai sistem dunia. Ia telah berhenti memenuhi fungsi esensialnya: meningkatkan level kekuatan dan kesejahteraan manusia. Kemanusiaan tidak dapat bartahan tetap stagnan pada level yang telah dicapai. Hanya sebuah penambahan yang kuat sekali dalam kekuatan produktif dan sebuah organisasi yang disuarakan, direncanakan, yaitu organisasi produksi dan distribusi sosialis, yang dapat memberi jaminan pada kemanusiaan --sepenuhnya kemanusiaan-- akan adanya sebuah standar hidup yang layak dan secara bersamaan memberikan kepadanya perasaan mulia akan kebebasan dengan respek terhadap ekonominya sendiri. Kebebasan dalam dua pengertian --pertama sekali, semua manusia akan tidak lebih lama lagi terpaksa mengikat bagian terbesar kahidupannya pada kerja keras fisik. Kedua, dia akan tidak lebih lama tergantung pada hukum-hukum pasar, yaitu kekuatan-kekuatan buta dan tak jelas yang bekerja di belakangnya. Ia akan membangun ekonominya secara bebas, menurut rencana, dengan kompas di tangannya.
Sekarang, ini adalah masalah mengenai hal terus-terusan menyoroti anatomi masyarakat pada mesin X-ray, masalah penyingkapan semua rahasia-rahasianya dan mensubjekkan fungsi-fungsinya pada rasio dan kehendak kemanusiaan kolektif. Dalam pengertian ini, sosialisme harus menjadi suatu langkah baru dalam sejarah kemajuan umat manusia. Sebelum nenek moyang kita,yang pertama mempersenjatai diri dengaan kapak batu, seluruh alam menghadirkan sebuah kospirasi kekuatan-kekuatan rahasia dan bermusuhan padanya. Kemudian ilmu alam, bahu-membahu dengan teknologi praktis, menerangi alam hingga kedalaman-kedalamannya yang paling rahasia.
Dengan penggunaan energi elektrik, ahli fisika membuktikan kebenaran nukleus dari atom. Waktu bukanlah ukuran yang lama ketika ilmu pengetahuan akan dengan mudah menyelesaikan tugas para ahli kimia, dan merubah rabuk menjadi emas, serta merubah emas jadi rabuk. Di mana syetan-syetan dan keganasan alam pernah ngamuk, di sana sekarang kehendak industri manusia akan berkuasa jauh lebih lagi.
Tetapi sementara ia (manusia) telah dengan jayanya bergulat menundukkan alam, manusia membangun relasi-relasinya untuk memerintah manusia secara membuta nyaris seperti layaknya para kumbang dan semut. Secara perlahan dan amat tersendat-sendat, ia mendekati problem-problem masyarakat manusia.
Reformasi Besar telah menghadirkan kemenangan pertama dari individualisme kaum borjuis dalam sebuah bidang kekuasaan yang diperintah oleh tradisi yang mati.
Dari gereja, pikiran kritis beranjak ke Negara. Lahir dalam perjuangan bersama dengan absolutisme dan tingkatan-tingkatan hidup abad pertengahan, doktrin mengenai kedaulatan rakyat dan hak-hak manusia serta warga negara tumbuh lebih kuat. Demikianlah muncul sistem parlementer.
Pemikiran kritis melakukan penetrasi ke dalam wilayah administrasi pemerintahan. Rasionalisme politis mengenai demokrasi adalah pencapaian tertinggi dari kaum borjuis revolusioner. Tetapi di antara alam dan negara berdiri kokoh kehidupan ekonomi. Pengetahuan teknis membebaskan manusia dari tirani elemen-elemen kuno --bumi, air, api, dan udara yang cuma menjadikannya subjek di bawah tiraninya sendiri. Manusia berhenti menjadi budak alam untuk menjadi budak mesin, lebih buruk lagi, menjadi budak penawaran dan tuntutan pasar (supply and demand). Krisis dunia sekarang ini diuji khususnya dalam cara tragis bagaimana manusia, yang menyelam hingga ke dasar samudera, yang meloncat jauh hingga stratofir, yang bercakap-cakap di atas gelombang tak nampak dari Antipodes, bagaimana penguasa alam yang dibanggakan dan gagah perkasa ini tetap saja budak bagi kekuatan-kekuatan buta ekonominya sendiri. Tugas historis epos kita terdapat dalam hal menggantikan tempat permainan pasar yang tak bisa dikontrol, dengan rencana-rencana yang beralasan, dalam pendisiplinan kekuatan-kekuatan produksi, pemaksaan atasnya untuk bekerjasama dalam harmoni dan secara patuh melayani keperluan umat manusia. Hanya di atas basis sosial yang baru ini manusia akan mampu memperkuat tungkai-tungkainya yang lemah dan tiap laki-laki serta tiap perempuan, bukan hanya sebagian kecil yang terseleksi --akan menjadi seorang warga negara dengan kekuatan penuh dalam bidang pemikiran.




MASA DEPAN MANUSIA




Tetapi ini belum lagi akhir dari jalan. Bukan, ini hanyalah permulaannya. Manusia menyebut dirinya sendiri sebagai ciptaan yang paling mulia. Dia mempunyai hak yang sungguh benar terhadap klaim tersebut. Tetapi siapa yang telah menyatakan bahwa manusia masa-kini adalah wakil yang terakhir dan paling tinggi dari spesies Homo Sapiens? Tidak, secara fisikal dan secara spiritual manusia amat sangat jauh dari kesempurnaan, secara biologis ia dilahirkan prematur, dengan pikiran lemah, dan belum menghasilkan satu pun keseimbangan organis yang baru.
Adalah benar bahwa kemanusiaan telah lebih dari satu kali mencetuskan raksasa-raksasa pemikiran dan tindakan, yang menjulang melampaui manusia-manusia sejamannya, puncak-puncak dalam alur pegunungan. Ras manusia mempunyai hak untuk berbangga pada Aristoteles, Shakespeare, Darwin, Beethoven, Goethe, Marx, Edison, dan Lenin, yang dimiliki oleh ras manusia itu. Tapi mengapa mereka ini begitu jarang adanya? Di atas semuanya, karena nyaris tanpa kecuali mereka muncul dari kelas menengah dan atas. Terpisah dari perkecualian-perkecualian yang jarang, kilauan dari jennius di kedalaman yang ditekan oleh orang-orang adalah selalu dihambat, dihalangi sebelum mereka dapat menyembur menjadi nyala api. Tetapi juga karena proses-proses penciptaan, perkembangan dan pendidikan seorang makhluk manusia adalah dan tetap secara esensial adalah merupakan sebuah soal mengenai perubahan, tidak disoroti jalannya oleh teori dan praktek, tidak disubjekkan jalannya oleh kesadaran dan kehendak...
Sosialisme akan berarti sebagai sebuah lompatan dari wilayah keharusan (necessity) ke dalam wilayah kebebasan. Dalam pengertian ini berarti juga bahwa manusia masa kini, dengan seluruh kontradiksinya atas kekurangan harmoni, akan membuka jalan bagi sebuah ras yang baru dan lebih berbahagia.


Revolusi Industri Musik Indonesia

Rute Pondok Kopi - Rawamangun terasa dekat karena sering antar jemput ponakan yang tinggal di Rawamangun. Ditengah rute tersebut saya sering mampir disebuah Mall. Mall Klender yang dulu dikenal dengan nama Swalayan Jogja yang hangus terbakar waktu heboh penjarahan diawal reformasi.
Biarpun kecil Mall ini menyediakan hampir semua kebutuhan, bisa makan pizza, donut, fried chicken, swalayan, baju baju, warnet, ATM, salon kecantikan dan ada toko CD favorite saya, DiscTara. Hampir 50% koleksi CD saya beli di toko ini. Tapi entah kenapa setelah sebulan saya tidak mampir ternyata DiscTara tutup.
Saya tidak sempat tanya sama pegawainya kemana mereka pindah (kalau memang pindah). Setelah itu saya coba cari toko CD ke tempat lain tapi banyak yang sudah tutup duluan. Ada apa nih.. kok banyak toko CD pada tutup. Apa karena bisnis musik sedang turun? Padahal sejak dua tahun terakhir band band baru sedang bermunculan di industri musik Indonesia. Sebut saja mulai dari Peterpan, Ungu, Samsons dan tentu saja band yang sudah lebih dahulu exist seperti Dewa, Padi, Slank dst.
Tidak mungkin bisnis musik lesu pikir saya, lha wong musisi dan penikmat musiknya bertambah banyak, kenapa mesti lesu? Sampai akhirnya majalah Rolling Stone versi Indonesia edisi Maret menulis kiamatnya industri musik Indonesia. Widi Asmoro dari Sony BMG yang saya minta klarifikasinya tentang hal ini membenarkan, bahkan lebih jauh lagi Widi menyebutkan bahwa musisi Indonesia sekarang ini lebih hanya mengandalkan honor dari konser untuk biaya hidup sehari-hari ketimbang dari royalti rekaman. Walaupun menurut Widi musik itu sendiri tidak akan pernah mati sementara industri musik kelihatanya bakal terus terpuruk.
Saya baru mendapat gambaran yang lebih jelas tentang apa yang terjadi setelah membaca blognya Pak Budi Rahardjo seorang pemerhati masalah TI. Menurut Pak Budi terpuruknya industri musik karena selain pembajakan juga karena perubahan kebiasaan cara mendengarkan musik yang semula dalam format audio menjadi format digital. Seketika saya sadar bahwa musik yang saya dengar setiap hari selama ini adalah musik digital hasil transfer dari CD Audio original yang saya beli.
Rupanya kebiasaan saya itu sangat berpengaruh karena terjadi secara global. Ini membuka wawasan saya bahwa apa yang sebenarnya sedang terjadi adalah sebuah revolusi, revolusi media yang dikomandani oleh perkembangan teknologi yang sangat pesat.
Sepuluh tahun yang lalu kebanyakan orang mendengarkan musik dari kaset atau CD, membaca berita dari koran atau majalah, menonton hiburan dari TV atau video. Sepuluh tahun yang lalu kebanyakan orang menggunakan komputer hanya untuk produktifitas kerja kantor atau game, menggunakan internet hanya untuk baca email atau baca berita diportal atau versi online dari media cetak atau hanya untuk cari informasi di Search Engine.
Kini mungkin kebanyakan orang akan mengerti bahwa sudah terjadi perubahan media dari konvensional ke digital. Dulu baca berita dimedia cetak sekarang baca berita diinternet, dulu dengar musik ditape, sekarang dengar musik dikomputer atau mp3 player. Dulu orang pakai HP hanya untuk telephone dan SMS, sekarang orang pakai HP untuk koneksi internet atau nonton TV.
Tapi apakah hanya sebatas itu. Kalau kita cermati seperti cerita saya diatas maka perubahan ini sesungguhnya membawa implikasi yang sangat luas. Berubahnya media mengubah perilaku masyarakat, berubahnya perilaku masyarakat mengubah tatanan ekonomi, bisnis, sosial, agama, budaya bahkan politik. Bagaimana itu terjadi kita mesti simak secara keseluruhan mulai dari proses perubahan.
Setelah komputer digital menjelma dalam bentuk PC yang murah meriah dan dapat dimiliki oleh banyak orang, kemudian Bill Gates dari Microsoft menciptakan Sistem Operasi Windows yang membuat PC menjadi bisa digunakan tidak hanya untuk mengetik tapi juga untuk mendengarkan musik, menjelajah internet, nonton film, bermain game dll, kemudian lagi Linus Torvalds menciptakan Sistem Operasi Linux yang memfasilitasi jutaan server situs web baru penyedia content digital, maka perubahan besar sudah dimulai.
Media telah berubah, orang yang baca berita diinternet semakin banyak, pembaca berita dari media cetak tentunya semakin sedikit. Orang yang mendengarkan musik dari komputer atau mp3 player semakin banyak sementara pendengar musik dari stereo-tape semakin sedikit. Orang yang menonton video dari DVD semakin banyak sementara penonton video dari VCD semakin sedikit. Perilaku telah berubah lantas apa selanjutnya.
Pada prinsipnya masyarakat menginginkan kemudahan entah dari akses, harga atau penggunaan dari sebuah media. Keadaan ini membuat industri hardware dan software berlomba lomba membuat format digital mereka supaya bisa dinikmati oleh pengguna peralatan media digital. Leonardo Chiariglione dari Moving Picture Entertainment Group menciptakan salah satu format digital paling populer, yaitu MP3 untuk musik dan MPEG untuk video. Steve Jobs dari Apple menciptakan iPod sebagai MP3 player pertama yang kemudian segera ditiru oleh banyak produsen hardware lainnya dengan harga jual murah meriah bak kacang goreng. Belum lagi produk HP yang semakin murah dan semakin canggih yang memungkinkan pengguna HP bisa melakukan apapun yang biasa dilakukan di PC.
Karena media baru (baca: digital) memiliki sifat akses yang mudah, harga bersaing dan pengoperasian yang sederhana membuat akselerasi perubahan semakin cepat. Ketika rasio pengguna media-baru sudah semakin besar dibanding dengan pengguna media-lama maka mulailah timbul gejala gejala yang sebelumnya hanya diyakini sebagai gaya hidup modern saja.
Masih ingat fenomena Inul Daratista dengan aksi goyang ngebornya? Fenomena ini memicu polemik nasional berkepanjangan. Berbagai tokoh sosial dan agama ikut terlibat dalam kisruh goyang ngebor ini. Tahukah anda media yang digunakan Inul untuk meroketkan popularitasnya? Media yang dipakai adalah VCD aksi goyang ngebor yang bajakanya dapat diperoleh dengan mudah dan harga murah.
Alasan Rupert Murdoch yang dijuluki Raja Media Barat membeli portal MySpace.com seharga 580 juta dollar adalah karena oplah media cetak semakin turun sementara belanja iklan perusahaan pemasangan iklan di internet semakin besar.
Parameter sukses sebuah Band dibarat sekarang sudah mulai menggunakan download singles dan bukan lagi jumlah copy album yang terjual.
Kalau sudah begini apa yang mesti kita lakukan? Haruskah kita bertahan dengan paradigma lama? Haruskah para pelaku industri musik tanah air (baca: Label) bertahan tidak mau membuka diri dengan tidak menjual produknya secara online.
Ada contoh menarik tentang hal ini. Di dunia jurnalistik kita mengenal media baru yang bernama Blog. Semula banyak pelaku jurnalistik yang mencibir tentang keberadaan Blog yang dianggap tidak serius ini. Seperti halnya pelaku industri musik yang mengecam MP3 sebagai biang kerok pembajakan. Tapi kemudian Blog mulai dihayati sebagai media baru yang juga bisa menjadi media jurnalisme serius.
Budi Putra seorang wartawan Tempo yang sudah cukup mapan memutuskan berhenti bekerja untuk Tempo dan memilih menjadi fulltime blogger. Perusahaan perusahaan mulai mengasuh Blog sebagai ajang Public Relation dan marketing mereka.Apa akibatnya jika kita tidak memperhitungkan keberadaan media baru ini? Nila Tanzil seorang jurnalis dan juga seorang blogger telah membuktikan bahwa media baru tidak bisa dinafikan begitu saja keberadaannya. Tulisan Nila pada blognya membuktikan pemerintahan sebuah negarapun tidak bisa terhindar dari perubahan.
Sebuah negara, tepatnya Malaysia. Kisahnya berawal dari Nila sebagai presenter TV swasta diundang oleh pemerintah Malaysia untuk meliput promosi pariwisata negara itu. Pemerintah Malaysia menghendaki liputan sesuai keinginan mereka alias tidak mengungkap fakta sebenarnya yang tentu saja tidak bisa diterima oleh Nila. Sepulang ke tanah air Nila menulis di blognya tentang liputan tersebut apa adanya. Tulisan itu kemudian mengundang polemik yang berujung statement dari dua orang mentri Malaysia (Menteri Pariwisata Malaysia dan Menteri Penerangan Malaysia). Dua menteri tersebut menyatakan bahwa media baru bernama Blog berikut dengan para bloggernya tidak bisa dipercaya alias pembohong. Tentu saja para pembaca berita sudah tahu siapa yang mengungkap fakta yang sebenarnya tentang pariwisata Malaysia.
Mereka (dua orang menteri ini) yang mewakili pemerintahan sebuah negara sekalipun tidak bisa melawan arus perubahan dimana orang orang sudah mengalami perubahan. Walhasil promosi yang semula ditujukan untuk membangun citra positif pada pariwisata Malaysia malah menuai citra negatif hanya kerana tidak tanggap pada perubahan media.
Ketika invasi Amerika ke Irak dimulai banyak media resmi Barat yang menggunakan blog-blog individual sebagai referensi mereka. Ini membuktikan media baru bernama Blog tidak bisa dianggap main-main peranannya dalam jurnalisme.
Kembali ke bidang musik dimana lebih banyak lagi fakta yang bisa diungkap. Angelina Alfareza (Echa) seorang yang berasal dari keluarga musisi (ayah, ibu, suami dan adik adiknya semua berprofesi sebagai musisi) mengungkapkan banyak hal tentang kehidupan musisi. Kakak kandung Audy Item ini menggambarkan kehidupan musisi tanah air memang cuma mengandalkan pemasukan dari konser, manggung, iklan, dan kalo ada yg bisa main sinetron atau film termasuk orang yang beruntung, at least itu dari sisi bisnis katanya.
Menurut Echa band-band atau artis yang masanya sudah agak lewat, kalo tidak legend-legend banget dan tidak punya massa penggemar bakal sulit untuk survive di dunia musik. Lebih jauh lagi Echa mengungkapkan untuk band atau penyanyi yang memiliki sisa kontrak album masih ada harapan dengan berbagai syarat berat diantaranya harus ada 3 hit singles dalam satu album. Kalau syarat tersebut tidak terpenuhi maka jangan harap Label akan merilis albumnya.
Istri musisi Emil personel band NAIF ini kadang suka prihatin dengan anak-anak band baru yang minta didenger demonya untuk minta sumbang saran dan bantuan link ke produser atau Label. Mereka datang dengan setumpuk harapan, angan-angan ingin ngetop dan banyak uang. Sekarang tidak segampang itu, selain materi musti kuat, ada hits, promo, management artisnya, faktor x dari artis itu sendiri tukasnya. Echa berpendapat bahwa untuk band/artis sekarang sebaiknya diedukasi supaya bisa beradaptasi dengan perubahan media.
Saya setuju. Pembajakan bukanlah satu-satunya biang kerok keterpurukan industri musik. Sebelum maraknya media digitalpun pembajakan sudah ada tapi efeknya tidak seperti sekarang. Para pembajak rupanya lebih tanggap akan perubahan media dibanding para pelaku industri musik itu sendiri.
Kita belum lagi benar benar memasuki puncak dahsyatnya perubahan. Sebentar lagi pemerintah akan menggelar megaproyek Palapa 02 Ring (Palapa Ring) yang nilai proyeknya mencapai Rp 3 triliun. Sudah ada konsorsium 7 perusahaan besar yang akan ikut tender megaproyek Palapa Ring ini. Palapa Ring nantinya akan menjadi infrastruktur telekomunikasi broadband (backbone) yang akan menghubungkan 33 propinsi yang mencakup 460 kabupaten.
Kalau saya ibaratkan backbone itu bolehlah dikatakan jalan tol telekomunikasi, sementara pintu tolnya adalah handset telephone selular dengan fasilitas koneksi internet yang sudah semakin murah dan canggih, apalagi setelah handset generasi 3G keluar.
Jika nanti pada masa Palapa Ring ini sudah beroperasi maka bisa dibayangkan perubahan yang akan terjadi. Media baru akan semakin mengambil peran penting. Download MP3 bisa selesai hanya dalam hitungan detik. Hampir semua yang biasa dilakukan lewat PC akan dilakukan lewat HP. Padahal anda tahu sendiri pengguna HP jauh lebih banyak daripada pengguna PC dan akan terus bertambah (bayangkan jumlah pemakai HP di 460 kabupaten).
Siapa yang masih mau bertahan dalam keadaan seperti ini dengan paradigma bisnis lama. Bisakah pelaku industri musik menghentikan aksi pembajakan dengan cara cara lama? Sementara para pembajak terus saja memanfaatkan media baru ini untuk mengeruk keuntungan.
Satu satunya cara adalah mengikuti arus perubahan dengan menggelar produk musik secara online maka singles dalam satu album bisa didownload secara individual dan tidak lagi wajib membeli satu album penuh. Adinoto seorang pencinta Apple mengungkapkan fakta dalam sebuah milis bahwa penyedia musik digital online iTunes Music Store berhasil menjadi penjual terbesar ke 4 (1. Wal Mart, 2. Best Buy, 3. Target, 4. Apple, 5. Amazon) dengan jualan 3 milyar download lagu, dan 50 juta film.
Menurut Hanna Hallberg seorang analis dari BergInsight.com memperkirakan nilai penjualan musik digital akan melampaui nilai penjualan musik audio (CD dan Kaset) pada tahun 2011 untuk kawasan Eropa yang nilainya diperkirakan mencapai 11.6 milyar Euro.
Kaum pesimistis bisa saja berdalih bahwa fakta itu kan berasal dari Barat yang notabene masyarakatnya menghargai hak cipta sedangkan di tanah air kondisinya berbeda karena masyarakatnya kurang menghargai hak cipta alias lebih suka beli barang bajakan.
Saya katakan jangan terlalu percaya analisa yang tergesa gesa seperti itu karena parameter yang digunakan tidak seluruhnya valid. Kalau memang masyarakat Barat dengan penghargaan pada hak cipta yang begitu tinggi itu bisa meredam pembajakan tentunya industri musik mereka tidak akan mengalami perubahan tapi toh ternyata industri musik Barat juga mengalami perubahan seperti yang saya paparkan diatas. Ini seperti logika bolak balik atau lingkaran setan.
Saya coba lakukan pendekatan dengan cara yang berbeda. Pembajakan hanya efektif berlaku pada masyarakat yang kurang menghargai hak cipta. Sementara perubahan efektif berlaku pada semua masyarakat baik yang menghargai maupun yang kurang menghargai hak cipta.
Baik pelaku industri musik maupun pelaku pembajakan sama sama beroperasi pada sebuah media yang sama dimana media tersebut memiliki sifat dan karakteristik yang bisa dipakai untuk mengoptimalkan tujuan masing masing.
Proses perubahan itu mengalami tingkatan mulai dari medianya itu sendiri kemudian pada perilaku pengguna media sampai pada tatanan kehidupan sosial, ekonomi, budaya dst. Sebelum format MP3 keluar para pembajak menggelar produknya dalam bentuk CD Audio bajakan dengan harga jauh dibawah CD Audio original. Begitu media MP3 mulai marak para pembajak menggelar produk bajakan dalam bentuk CD kompilasi musik MP3 yang mampu memuat sampai beberapa album yang mencakup ratusan singles dengan harga yang lebih murah dari CD Audio bajakan (karena perbandingan harga dan jumlah lagu yang bisa didapat dalam satu CD).
Pada dua perubahan diatas apa yang dilakukan pelaku industri musik praktis tidak ada dalam hal memanfaatkan perubahan untuk antisipasi gerak pembajak. Sekarang perubahan sedang terjadi lagi. Dulu orang masih suka beli CD kompilasi musik format MP3 bajakan tapi sekarang kecenderunganya orang lebih selektif dengan mendownload singles yang mereka inginkan saja. Padahal fasilitas download belum lagi mencapai puncaknya karena berbagai kendala termasuk infrastruktur.
Nanti kalau fasilitas download sudah benar benar memasyarakat (tidak lama lagi) akankah pelaku industri musik melakukan kesalahan yang sama? Jangan ditanya bagaimana dengan para pembajak karena mereka pasti akan melakukan sesuatu. Sebelum itu terjadi cepat antisipasi, ikuti perubahan, gelar musik secara online supaya penikmat musik bisa mendapat produk secara legal. Jangan khawatir dengan para pembajak yang akan ikut ikutan memberi layanan yang sama karena penikmat musik akan selalu mencari layanan yang terbaik.
Sejauh pengamatan saya penyedia layanan MP3 untuk musik Indonesia belum ada yang legal dan profesional. Kalaupun ada masih menggarap pasar longtail alias produk musik indie dan belum mencakup produk dari major Label. Industri pendukung seperti micropayment atau killer-application biasanya akan bersambut karena tertarik dengan kegiatan bisnis yang sudah berjalan.
Ada satu contoh menarik dari dunia software. Kita tahu pada PC ada Windows, tapi tahukah anda berapa harga Windows yang original, saya rasa sebagian besar dari pengguna PC di tanah air tidak akan mampu membelinya. Yang mampu dibeli adalah versi bajakannya. Berbeda dengan pengguna PC yang menggunakan sistem operasi Linux pada PC mereka. Linux bisa diperoleh dengan harga yang sangat murah sehingga sangat populer dikalangan mahasiswa bahkan dikalangan perusahaan yang mau memanfaatkan perubahan.
Tentunya para pengguna Linux ini terbebas dari tudingan pelanggaran hak cipta. Ada memang yang pesimis dengan mengatakan apakah masyarakat kita perduli dengan predikat pelanggar hak cipta atau tidak. Itu terpulang kepada perlakuan dan layanan pelaku industri kepada masyarakatnya.
Beri layanan yang terbaik dan jadilah agen perubahan digarda terdepan, jangan takut kendala apalagi takut rugi karena toh selama ini industri musik sudah merugi terus dihantam para pembajak dan perubahan. Antisipasi perubahan maka sekali tembak dua musuh terkalahkan.